UPAYA GURU BK DALAM MENGUBAH PERSEPSI NEGATIF MURID MENGENAI GURU BK
Abstract
Setiap individu mempunyai persepsi yang berbeda. Dan setiap persepsi itu bisa saja menimbulkan sisi yang positif atau sisi yang negatif. Dengan mengetahui persepsi seseorang maka akan diperoleh gambaran kemungkinan tentang bagaimana individu memberikan respon terhadap suatu obyek atau keadaan yang dihadapinya. Manusia merupakan makhluk sosial, yang mana saling membutuhkan satu sama lain. Bimbingan konseling merupakan sebuah bantuan antara klien dan konselor untuk mengtaskan masalah yang dialami klien. Guru bk disekolah tentunya mempunyai peran yang mana untuk membantu siswa/peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki, dan juga untuk mengetaskan permasalahan yang sedang terjadi. Tetapi dari zaman dahulu sampai sekarang, dari hasil observasi kami dilapangan banyak dijumpai kasus seperti murid takut terhadap guru bk. Untuk itu kami meneliti ini ada halnya untuk mengubah persepsi murid mengenai guru bk. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kualitatif. Studi literatur adalah metode yang digunakan untuk pengumpulan data. Melalui penelusuran kepustakaan dengan menggunakan berbagai sumber ilmiah, antara lain buku, tesis, makalah, skripsi,artikel ilmiah, dan literatur yang berkaitan dengan topik penelitian, dikumpulkan data atau sumber literatur. Oleh sebab itu peran guru BK dalam merubah persepsi tersebut amatlah penting adapun peran yang dilakukan oleh Guru BK untuk mengubah persepsi negatif siswa terhadap Guru BK adalah : Berusaha mendekatkan diri kepada siswa, bersikap ramah kepada siswa, menjelaskan kepada siswa mengenai BK, dan memberikan reward atau penghargaan kepada siswa.
References
Darmiah. (2021). Hakikat Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam. Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam, 165-180.
Kurniawati, E. (2022). Mengurangai Persepsi Negatif Siswa Terhadap Guru Bk Melalui Layanan Informasi Dikelas X MM 2 SMKN 1 Juwiring. Jurnal Inovasi Pendidikan Kejuruan, 92-97.
Mahdinar. (2018). Upaya Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Siswa Broken Home di MTS Negeri Tarakan. Kalimantan Utara: UIN Borneo Tarakan.
Masruro, S. (2009). Upaya Pengubahan Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan dan Konseling Melalui Layanan Informasi Bagi Siswa Kelas VII H SMP NEGERI 4 Sukarta Semester Gasal Tahun 2009/2010. Jurnal Bimbingan dan Konseling, 1-13.
Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabet.
Salam, B. (2002). Etika Sosial. Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Salmiah. (2018). Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Mengatasi Perilaku Bullying Verbal Siswa di SMP Patra Dharma Tarakan (Kalimantan Utara. Kalimantan Utara: Universitas Borneo Tarakan.
Setiawati, S. M. (2017). Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Mengubah Persepsi Negatif Terhadap BK Pada Siswa Kelas VII Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 di MTs. “HELPER” Jurnal Bimbingan dan Konseling FKIP UNIPA, 33-46.
Suharni. (2015). WESTERNISASI SEBAGAI PROBLEMA. Al-Ijtimaiyyah, 3.
Sukardi, D. K. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Renika Cipta.
Wuju, W. (2020). Hubungan Antara Guru dan Siswa DalamMeningkatkanProses Belajar Mengajar Siswa Kelas XII-IPS III SMANegeri 9Samarinda Tahun Pelajaran 2018/2019. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 11-22.
The Author submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, the copyright of the article shall e assigned to the author and Jurnal Pendidikan Tematik (JPT)