Ulama Sebagai Aktor Sosial: Peran Strategis Ulama sebagai Komunikator Dakwah
Abstract
Keterlibatan ulama dalam dinamika kehidupan sosial menimbulkan pro dan kontra dikalangan umat. Aktivitas dakwah ulama harus dilihat dalam konteks dakwah secara longgar. Paper ini bertujuan menjelaskan ulama sebagai aktor sosial, bagaimana peran strategis ulama sebagai komunikator dakwah, dalam analisisnya menggunakan studi kepustakaan. Meminjam pisu analisis perspektif tindakan sosial Weber, fenomena komunikasi dakwah yang dilakukan oleh ulama dapat dikategorikan sebagai tindakan sosial, karena hal tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran oleh para ulama. Interaksi dan pertukaran symbol yang dilakukan ulama berlangsung dalam dua kontes, interaksi dalam aktivitas dakwah keagamaan dan interkasi dalam partisipasi pada bidang sosial, ekonomi dan politik. Kedua bentuk interaksi tersebut, apabila menggunakan perspektif (makna) dakwah yang lebih luas/longgar, maka hal tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi dakwah ulama. Dengan melihat fenomena interaksi simbolik ulama dengan lingkungannya dalam konteks komunikasi dakwah yang dilakukannya, maka akan ditemukan beberapa model kamunikasi dakwah ulama.
References
Fisher, R. (1986). The Structure of Negotiations An Alternative Model. Negotiation Journal, 2(3), 233-235. Doi: https://doi.org/10.1111/j.1571-9979.1986.tb00360.x
Harun, R., & Sumarno. (2006.) Komunikasi Politik sebagai Suatu Pengantar. Bandung: Mandar Maju.
Hsubky, B. (1995). Dilema Ulama dalam Perubahan Zaman. Jakarta: Gema Insani.
Huda, N. (2013). Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Yogyakarta: ar-Ruzz Media.
Liliweri, A. (1994). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Rosda.
Mighfar, S. (2019). Ambiguitas Politik Ulama-Kiai: Antara Gerakan Moral dan Politik. Jurnal Lisan Al-Hal, 13(1), 37-49.
Mulyana, D. (2001). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosda Karya.
Mulyana, D. (2003). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosda.
Poloma, Margaret M. 1994. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali Grafindo Persada
Putra, R. S. (2016). Qou Vadis Gerakan Politik Ulama: Perubahan Orientasi Gerakan Politik Ulama di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Ilmu Politik dan Pemerintahan, 2(2), 192-122.
Rauf, M., & Nasrun, M. (ed.). 1993. Indonesia dan Komunikasi Politik. Jakarta: PT. Gramedia.
Ritzer, G., & Goodman, D.J. (2007). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Predana Media Group.
Salehan, M., Fajarni, S., Ikramatoun, S., Kamil, A. I., & Ilham, I. (2019). Peran Ulama Dalam Proses Rekonsliasi Pasca Konfik Di Aceh. Jurnal Soceity, 7(2), 271-288.
Thadi, R. (2020). Studi Dramaturgi Presentasi Diri Da’i Migran di Kota Bengkulu. LENTERA, 4(1).
Turmudi, E. (2004). Perselingkuhan Kiai dan Kekuasaan. Yogyakarta: LkiS.
Turmuzi. (2002). Pesan-pesan Politik Kiai pada Masyarakat Garut. Bandung: IAIN Sunan Gunung Djati.
DAWUH: Islamic Communication Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and acknowledge that the DAWUH: Islamic Communication Journal Natural Science is the first publisher, licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges and earlier and greater citation of published work.