Nilai-Nilai Dakwah Islam Dalam Upacara Adat Kejai : Kajian Etnografi Komunikasi Suku Rejang Kabupaten Lebong
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk medeskripsikan Setting dalam tari Kejai, partisipan dalam tari Kejai, dan nilai-nilai dakwah Islam yang ada dalam tari Kejai. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Etnografi Komunikasi. Teknik pemilihan Informan dalam penelitian ini terdiri dari 5 Informan yang paham mengenai adat Kejai. Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian antara lain: a) Bagaimana setting dalam Tari Kejai suku Rejang Kabupaten Lebong? b) Siapa saja partisipan dalam Tari Kejai suku Rejang Kabupaten Lebong? c) Apa saja Nilai-nilai dakwah Islam yang dikomunikasikan dalam tari Kejai adat suku Rejang Kabupaten Lebong? Instrumen yang peneliti gunakan untuk menghimpun data dalam penelitian ini yaitu observasi non-patisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dari pembahasan dan anilisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tari Kejai yang ada pada masyarakat suku Rejang yang merupakan tarian adat, yang diwarisi secara turun menurun dari leluhur. Tari ini berlatar belakang dari sebuah ceria turun temurun tentang ungkapan bahagia, wujud syukur kepada sang pencipta, dan suka cita atas anugrah dari Yang Maha Kuasa. Bentuk penyajian tari Kejai pun sangat sederhana, penggunaan panei sebagai pengikat, serta pola lantai dan gerakan yang sederhana. Setting dalam Pelaksanaan pertunjukan seni tari Kejai baik upacara Kejai diadakan ditempat yang sesuai dengan fungsi, makna dalam adat Kejai itu sendiri. Dalam konteksnya pelaksanaan adat berupa kesenian ini tidak ada tempat yang dibuat permanen durasi pelaksanaan tari Kejai dilaksanaakan tergantung dengan kemampuan yang memiliki hajat. Namun, pada masa sekarang waktu penggunaan kesenian tarian Kejai hanya dilakukan beberapa jam saja tidak sampai berhari-hari. Partisipan dalam tradisi kesenian tari Kejai ini, adalah orang yang terlibat langsung dalam pelaksanaannya seperti para penanari (anok sangei), pemain musik, dan pemain lainnya yang terlibat langsung.
References
Anshori Dadang S. 2017. Etnografi Komunikasi Perspektif Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hlm. 253.
Apri kartika sari, Sutaryanto. 2016. Folklor dan peranannya dalam menumbuh kembangkan wawasan multicultural siswa sekolah dasar. Jurnal: Vol. 1. No, Mei, hlm. 232-233.
Ariesha Ritmha Chandra, Kajian Folklor suku Rejang Bengkulu melalui lagu daerah (telaah budaya lisan pada masyarakat kabupaten Kepahiang Bengkulu). Jurnal Artikulasi, Vol. 10 No. 2 Agustus. hlm. 700.
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arifin, Samsul. 2013. Komunikasi Antarbudaya melalui folklor “Haul Cuci Pusaka Keramat Tajug” di Kelurahan Cileggang Serpong Tanggerang Selatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hlm. 42-45.
AZ. 07 September 2021. Wawancara. Lebong, di Desa Nangai Tayau.
Bungin , Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif, Jakarta:Kencana Pernada Media Group.
Darman, Manda. 2008. Komunitas Adat Karampuang, Makassar:Universitas Negeri Makassar, Cet.1
Depdikbud. 2020. Pokok pikiran kebudayaan daerah tahun, Pemerintah Kabupaten Lebong.
Dharmawan Dais P, dkk. 2017. penetapan warisan budaya tak benda Indonesia tahun 2017. Direktorat Jendral Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan kebudayaan.
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Ilmu KOmunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Elsa Fitrianita, Fanny Widyasari, Widiastri Indah Pratiwi. 2018. Membangun Etos dan Kearifan Lokal melalui Folklor: Studi Kasus Folklor di Tembalang Semarang, Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, Vol. 2 No. 1, hlm. 71.
Engkus, Kuswarno. 2008. Metode Penelitian Komunikasi Etnografi Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran.
Farihah, Irzum. 2013. Media Dakwah POP, (Jurnal: Komunikasi penyiaran islam, vol. 1), hlm. 26-27
Fauziah Syifa, Masyarakat Kampung Pulo Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, (Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah, 2017), hlm. 9-15.
Hamadi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif:Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal Dan Laporan Penelitian, Malang: Universitas Muhammaiyah Malang.
Herneli Meri. 2011. Eksistensi dan aspek budaya kesenian kejai dalam masyarakat desa tes kecamatan lebong selatan kabupaten lebong. Diknas pariwisata kebudayaan dan perhubungan.
HS. 13 September 2021. Wawancara. Lebong, di Desa Tunggang.
I Gede A. B. Wiranata. 2018. Antropologi Budaya, Yogyakarta: PT Citra Aditya Bakti.
Iskandar. 2008. metedologi penelitian pendidikan dan sosial, kuantitatif, dan kualitatif, Jakarta: Gaung Persada Perss.
Junaidi. 2016. Komunikasi dan Budaya: Menuju Masyarakat Multikultural. Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 3, No. 1, hlm. 29.
Keraf, Gorys. 1989. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Jakarta: Nusa Indah.
Moeleong Lexy J, 2007. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2018. Ilmu Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nurfadillah Haridah. 2015. Pelestarian rumah adat Lebong dan nilai kearifannya dalam upaya meningkatkan rasa kepedulian generasi muda terhadap cagar budaya kabupaten Lebong provinsi Bengkulu. Dokumentasi Pemerintah dinas pendidikan nasional pemuda dan olahraga: Lebong.
Nurul Laili Malikhah. 2012. Nilai-Nilai Dakwah Dalam Tradisi Ketuwinan Di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, Skripsi: UIN Walisongo Semarang.
Panuju, Redi. 2018. Pengantar Studi (Ilmu) Komunikasi, Jakarta: Prenadamedia Group.
Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: LKIS.
Qodariyah, Anzilatul. 2019. Efektifitas Facebook sebagai media dakwah, (skripsi: Institut Agama Islam Negeri Salatiga), Hlm. 22-23.
Ramadhanty, Riqqah Dhiya, Sarwit Sarwono, Agus Joko Purwad. 2020. Nyambei Dalam Bimbang Pernikahan Pada Etnik Rejang, (Jurnal: Ilmiah Korpus, Vol. 4 No.1), hlm. 99-100.
Rohana, Dewi. 2013. Peran Komunikasi Kelompok Dalam Melestarikan Tradisi Siaraman di Desa Muarajaya Kecamatan Kepenuhan Hulu Kabupaten Rokan. Skripsi:UIN Suska Riau, hlm. 42-50.
Salim, Munir. 2016. Adat sebagai budaya kearifan local untuk memperkuat eksistensi adat ke depan, (Jurnal hukum pidana & ketatanegaraan, Vol. 5 No. 2 Desember ), hlm. 245-246.
Samsiarni, Lira Hayu. 2018. Buku Ajar Mata Kuliah Folklor, Yogyakarta: CV Budi Utama.
Saputra, Periyo, Pesan Dakwah Dalam Tradisi Ngayikah Pada Masyarakat Desa Selika Kabupaten Kaur, (Skripsi: IAIN Bengkulu, 2019). Hlm. 20-22.
Spradley, James p. 2006. Metode Etnografi, Yogyakarta: Tiara Wacana.
SS. 13 September 2021. Wawancara. Lebong, di Desa Topos.
Subhi, Ahmad. 2014. Strategi Komunikasi Komite Aspirasi Masyarakat Dalam Memperjuangkan Hak-Hak Masyarakat, Skripsi: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hlm. 11-12.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-20, Bandung: Alfabeta.
Suhardi. 2010. pencitraan Adat Menyikapi Globalisasi, Yogyakarta: Percetakan Galangpress.
Sujarweni, Rusadi. 2006. Metode Penelitian Public Relations, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Suryadi, Edi. 2018. Strategi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syahrul, Syam’un. 2018. Nilai-Nilai Dakwah Dalam Tradisi Bugis Di Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, (Jurnal: Al-Khitabah, Vol. IV, No. 1, April). Hlm. 49.
Tutiasri, Ririn Puspita. 2016. Komunikasi Dalam Komunikasi Kelompok, Jurnal Channel, Vol. 4 No. 1, hlm. 82-83