Sejarah Dakwah Dan Metode Dakwah Walisongo Di Indonesia
Abstract
Abstract
Walisongo believed to be laying the first stone of Islam in Java. Gait Walisongo the map Da’wah of Islam in Indonesia in general and on the island of Java in particular is indeed an indisputable historical fact. The success da'wah Walisongois inseparable from the role srtategi and the methods they employ. The strategy that is First Division Da’wah Region. The Walisongo in preaching activities, among others, is taking into account the strategic region. Second, the system of Da’wah carried out with the introduction of Islam through persuasion oriented penaman Islamic faith yan adapted to the situation and conditions. Third, is to conduct an ideological war to eradicate the ethos and values of dogmatic ang contrary to the Islamic faith, in which the scholars have to create myths and new counter values are incompatible with Islam. Fourth, is to approach the figures that are deemed to have influence somewhere and trying to avoid conflict. Fifth, trying mengguasai basic needs that are needed by the community, both the needs that are materially and spiritually.
Abstrak
Walisongo diyakini sebagai peletak batu pertama Islam di tanah Jawa. Kiprah Walisongo peta dakwah Islam di Indonesia umumnya dan di Pulau Jawa khususnya memang merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan. Keberhasilan dakwah Walisongo tidak terlepas dari peran srtategi dan metode yang mereka gunakan. Strategi itu adalah Wilayah Dakwah Divisi Pertama. Walisongo dalam kegiatan dakwah antara lain memperhatikan wilayah yang strategis. Kedua, sistem dakwah yang dilakukan dengan pengenalan agama Islam melalui penaman yang berorientasi pada persuasi keimanan Islam yan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Ketiga, melakukan perang ideologis untuk memberantas etos dan nilai-nilai dogmatis yang bertentangan dengan akidah Islam, di mana para ulama harus menciptakan mitos dan nilai tandingan baru yang tidak sesuai dengan Islam. Keempat, mendekati tokoh-tokoh yang dianggap berpengaruh di suatu tempat dan berusaha menghindari konflik. Kelima, berusaha mengguasai kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik kebutuhan yang bersifat materil maupun spiritual.
Kata kunci: Sejarah Walisongo, Metode Dakwah
References
Ali Motofo, Strategi Kebudayaan. CSIC, Jakarta, 1971.
Arsyad, M. Natsir, Seputar Sejarah & Muamalah, Al-Bayan, Bandung, 1993.
Burger, D.H., dan Prajudi Atmosudirjo, Sejarah Ekonomi dan Sosiologis Indonesia, Pradnya Paramita, Djakarta, 1970.
Effendy Zarkasi, Unsur Islam Dalam Pewayangan, Al- Ma’arif, Bandung, 1977.
Gatra, Edisi No.5 Tahun VIII, 22 Desember 2000.
Leur, J. C. Van, Indonesia Trade and Society, W. Van Hoeve Ltd., Bandung, 1955.
Ridin Sofwan, dkk. Islamisasi di jawa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Suryanegara, Ahmad Mansur, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indo-nesia, Mizan, Bandung, 1995.
Suryanegara, Ahmad Mansur, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di Indo-nesia, Mizan, Bandung, 1995.
Van Den Berg, H.J., Dari Panggung Sejarah, Terjemahan Koreskamp dan I.P. Simanjuntak, W. Van Hoeve Ltd., Bandung, 1959.
Yusuf A- Qardhawi, Islam & Seni, Terjemahan Zuhairi Misrawi, Pustaka Hidayah, Bandung, 1996.
Copyright (c) 2022 Rodiyah; Hefika Juipa Beta

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.