Integrating Religious Moderation into Islamic Education: A Conceptual and Practical
Abstract
This article discusses the importance of integrating the values of religious moderation in Islamic education as an effort to cultivate religious attitudes that are tolerant, inclusive, and uphold the values of peace. This study uses a conceptual and implementative approach to examine how the concept of religious moderation can serve as a foundation for curriculum development and the learning process in Islamic education. The discussion includes the definition of religious moderation, its theological foundations, relevance to the socio-religious context in Indonesia, as well as implementation strategies within formal educational settings. The article concludes with a reflection on the challenges and opportunities of applying the values of moderation in shaping students' character in the digital era.
References
Amin, M. (2022). Digitalisasi Dakwah dan Tantangan Moderasi.
Azra, A. (2006). Islam Substantif: Fondasi dan Arah Peradaban Islam.
Azra, A. (2019). Moderasi Beragama dalam Konteks Indonesia.
Azra, A. (2020). Islam Nusantara dan Moderasi Beragama.
Azra, A. (2021). Moderasi Beragama dalam Pendidikan Islam.
Burhanudin, J. (2022). Pendidikan Karakter dan Nilai Moderasi Beragama.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches.
Fauzi, A. (2022). Mengukur Moderasi Keberagamaan Melalui Observasi Sikap. Jurnal Pendidikan Islam Moderat, 3(2), 78–94.
Hafidzi, A. (2020). Moderasi Beragama dan Pendidikan Karakter dalam Islam.
Hasan, N. (2018). Literasi Keagamaan dan Tantangan Ekstremisme.
Hasyim, M. (2021). Moderasi Beragama: Konsep dan Implementasinya di Lembaga Pendidikan.
Hidayat, M. (2021). Sinergi Pendidikan dan Masyarakat dalam Membangun Karakter Moderat.
Jakarta, L. S. I. (LSI) & P. P. I. dan M. (PPIM) U. (2019). Toleransi dan Keberagamaan Kaum Muda Muslim Indonesia.
Krippendorff, K. (2013). Content Analysis: An Introduction to Its Methodology.
Maftuh, B. (2020). Desain Instrumen Pendidikan Moderasi Beragama.
Maimun, L. (2022). Pendidikan Islam dan Moderasi Beragama.
Mietzner, M. (2020). Political Polarization and Democratic Decline in Indonesia. Contemporary Southeast Asia, 42(3), 447–472.
Miles, Matthew B., & Huberman, A. M. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook.
Moleong, L. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Mujani, S. (2018). Islam dan Demokrasi di Indonesia.
Mukhibat, M. (2021). Radikalisme dan Tantangan Moderasi dalam Pendidikan Islam.
Mukhibat, M. (2022). Penguatan Karakter Moderat di Sekolah: Teori dan Praktik.
Muttaqin, I. (2020). Keluarga sebagai Basis Pendidikan Karakter Religius.
Nasution, A. (2020). Portofolio Karakter: Strategi Evaluasi Berbasis Nilai dalam Sekolah Islam.
Nata, A. (2019). Pendidikan Islam dan Tantangan Modernitas.
Nugraha, A. (2022). Guru dan Tantangan Pendidikan Toleransi di Era Multikultural.
Nugroho, H. (2020). Dampak Transformasi Digital terhadap Pendidikan Islam.
Rahmat, A. (2020). Internalisasi Nilai Moderasi melalui Budaya Sekolah. Tarbiyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(2), 48–55.
Rahmat, A. (2022). Digitalisasi Pendidikan Islam Moderat di Era 5.0. Jurnal Pendidikan Islam Digital, 1(1), 44–60.
Rahmawati, D. (2021). Urgensi Pendidikan Karakter dalam Penguatan Moderasi Beragama di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1), 45–59.
RI, D. A. (2010). Al-Qur’an dan Terjemahannya.
RI, K. (2021). Modul Moderasi Beragama untuk Madrasah.
RI, K. A. (2019). Panduan Penguatan Moderasi Beragama.
RI, K. A. (2020). Buku Saku Moderasi Beragama.
Sauri, S. (2020). Peran Guru dalam Pendidikan Moderasi Beragama. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 85–92.
Shihab, M. Q. (2002). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhui atas Pelbagai Persoalan Umat.
Sugiyono. (2021). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D.
Suryana, D. (2021). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Islam Berbasis Karakter.
Sutopo, B. (2021). Media Sosial dan Radikalisme Keagamaan.
Sutrisno, E. (2021). Pendidikan Islam dalam Era Digital: Peluang dan Tantangan.
Sutrisno, M. (2020). Literasi Keagamaan Kaum Muda di Era Digital: Peluang dan Tantangan. Jurnal Pendidikan Agama Islam, 17(2), 115–129.
Syaifulloh, A. (2022). Moderasi Beragama di Era Digital: Tantangan dan Peluang. Jurnal Pendidikan Islam, 11(1), 88–103.
Syihab, M. Q. (2017). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat.
Syihab, Q. (2019). Islam yang Saya Anut.
Wahid, A. (2019). Dialog antar Agama: Sebuah Pendekatan Pendidikan.
Wahid, A. (2021). Moderasi Beragama di Era Digital. Jurnal Komunikasi Islam, 4(2), 65–70.
Wulandari, N. (2023). Self-Assessment dalam Pendidikan Karakter Islam: Studi di MAN 2 Bekasi. Jurnal Studi Islam Dan Pendidikan, 5(1), 33–47.
Yani, R. (2021). Model Pembelajaran Proyek Moderasi untuk Siswa SMP.
Yunus, M. (2021). Peran Ormas Islam dalam Pendidikan Moderasi Beragama. Jurnal Wasathiyah, 2(1), 18–29.
Yusdi, A. (2021). Membangun Kesadaran Pluralisme Melalui Pendidikan.
Zarkasyi, A. (2022). Peningkatan Kompetensi Guru dalam Moderasi Beragama. Jurnal Pendidikan Islam Nusantara, 4(2), 55–70.
Zuhdi, M. (2020). Membangun Budaya Damai melalui Pendidikan Islam.
Copyright (c) 2025 Haryono Haryono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with JPT: Jurnal Pendidikan Tematik journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the JPT: Jurnal Pendidikan Tematik journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or edit it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.









