Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Rangka Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting di Kelurahan Tegallega Kota Bogor

  • Nhadira Nhestricia Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Science, Pakuan University
  • Lusi Agus Setiani Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Pakuan University, West Java, Indonesia
  • Bina Lohita Sari Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Pakuan University, West Java, Indonesia
  • Nurlita Department of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Pakuan University, West Java, Indonesia
Keywords: Stunting, Edukasi, Pengetahuan, Bogor, Posyandu

Abstract

Salah satu masalah gizi di Indonesia yang masih menjadi perhatian utama saat ini adalah balita pendek (stunting). Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh anak-anak akibat gizi buruk infeksi berulang dan dampak psikososial yang tidak mendukung. Kekurangan gizi yang dialami oleh anak dapat menyebabkan stunting. Kejadian ini paling sering terjadi di Negara dengan penghasilan rendah. World Health Organization (WHO) bahkan mencatat bahwa ada sekitar 156,8 Juta terkena dampak stunting pada tahun 2015. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Republik Indonesia tahun 2018 menunjukkan persentase kejadian stunting 30,8%, persentase kejadian wasting sebesar 10,2% dan persentase kejadian gizi buruk sebesar 17,7% (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018 prevalensi balita stunting yakni 9,58%, balita wasting 2,87% dan gizi buruk 3,51% (Kementerian Kesehatan RI, 2019). Berbagai kegiatan edukasi sudah dilaksanakan di beberapa wilayah Puskesmas di Kota Bogor, namun sebatas kegiatan insidental belum terlaksana secara rutin dengan bekerjasama dengan Puskesmas dalam rangka membantu tenaga kesehatan atau tenaga gizi dalam mencegah dan mengatasi stunting. Pemerintah Kota Bogor memiliki program khusus untuk penanganan stunting bernama “Taleus” Bogor (Tanggap Laleungitkeun Stunting di Kota Bogor). Kolaborasi Universitas Pakuan melalui dukungan LPPM Universitas Pakuan dengan Posyandu Kenanga dan Posyandu Nusa Indah 1 di Kelurahan Tegallega, Kota Bogor melakukan kegiatan dengan memberikan edukasi kepada para ibu balita peserta posyandu dalam rangka pencegahan stunting dengan media edukasi poster. Kegiatan pengabdian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta posyandu tentang stunting dalam rangka mencegah dan mengatasi kejadian stunting melalui edukasi menggunakan media poster, dari 56% menjadi 99%.

References

Azrimaidaliza, A., Nurmy, K., & Edison, E. (2012). Pengetahuan dan Sikap Ibu Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan Koto Lalang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 7, 2-9.
Azrimaidaliza, Asri, R., Handesti, M., & Lisnayenti, Y. (2017). Promosi Makanan Sehat dan Bergizi Dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 1, 67-74.
Black, R. E., & et al. (2013). Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. Lancet, 427–451.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Laporan Provinsi Sumatera Barat Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Rahmayana, Ibrahim, I., & Damayanti, D. (2014). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makasar Tahun 2014. Public Health Science Journal, 1.
Sudargo, T. (2018). 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Published
2024-09-13
How to Cite
Nhestricia, N., Setiani, L. A., Sari, B. L., & Nurlita. (2024). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Rangka Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting di Kelurahan Tegallega Kota Bogor. KENDURI : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(2), 77-81. https://doi.org/10.62159/kenduri.v4i2.1266
Section
Articles