Penggunaan Bahasa Mantra Dalam Ritual Pengobatan Tradisional Suku Jawa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dua masalah utama yaitu (1) Apa saja bentuk mantra dan apa saja makna mantra pada bahasa mantra dalam ritual pengobatan suku Jawa Belumai II? Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam peneitian ini adalah metode observasi, metode wawancara, dan metode transkripsi. Metode analisis data adalah analisis bentuk, fungsi, dan makna. Cara penyajian data dalam penelitian ini adalah dengan menguraikan bentuk, fungsi, dan makna mantra pada proses pengobatan yang diperoleh dari informan. Pada aspek bentuk, mantra diklasifikasikan berdasar bentuk mantra. Sedangkan dalam makna mantra ditafsirkan dengan menggunakan teori hermeneutik yaitu Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan dalam penelitian ini membahas dua masalah, yaitu: (1) Bagaimanakah bentuk bahasa mantra suku Jawa di Desa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. (2) Bagaimanakah makna bahasa mantra suku Jawa di Desa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa, Bentuk bahasa mantra suku Jawa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yaitu berupa bentuk puisi dan bentuk pantun. Makna bahasa mantra suku Jawa di Desa Belumai II Kecamatan Padang Ulak Tanding Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu yaitu berupa makna mantra pengasihan yang digunakan sebagai permohonan, doa, kepercayaan, keselamatan, dan sebagai makna berserah diri kepada Allah, agar selama proses pengobatan berlangsung diberi kemudahan, keringanan, kelancaran, dan dijauhkan dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai dari setiap prosesi yang dilaksanakan serta memiliki makna sebagai pengobatan atau penyadaran atas orang-orang yang dirasuki oleh jin dan makhluk halus lainnya selama proses pengobatan berlangsung
References
Humaeni, A. (2015). RITUAL, KEPERCAYAAN LOKAL DAN IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT CIOMAS BANTEN. el Harakah, 17(2), 157–181.
Maifianti, K. S., Sarwoprasodjo, S., & Susanto, D. (2014). Komunikasi Ritual Kanuri Blang sebagai Bentuk Kebersamaan Masyarakat Tani Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 12(2), 1–6.
Moleong, L. J. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Ritonga, P., & Dkk. (2012). Bahasa Indonesia Praktis. Bartong Jaya.
Sasmita, W. (2018). Tradisi Upacara Ritual Siraman Sedudo Sebagai Wujud Pelestarian Nilai-Nilai Sosial. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 3(2), 207. https://doi.org/10.17977/um019v3i2p207-214
Susena, D. (2013). pengobatan Suku Jawa di Daerah Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong memiliki makna. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 4(4).
Windarani, N. A., Perguna, L. A., & Bustami, A. L. (2021). Membaca Rasionalitas Masyarakat Islam Aboge dalam Penggunaan Sikep Penglaris di Dusun Tumpangrejo Kabupaten Malang. Satwika : Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial, 5(1), 30–42. https://doi.org/10.22219/satwika.v5i1.15654
Copyright (c) 2023 Endang Sariani, Heny Friantary, Randi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.